Minggu, 06 Januari 2013

"Perubahan" itu "Hijrah"

Pada hakekatnya "Perubahan" itu adalah "Hijrah" , Hijrah dari gelap menjadi terang , dari kekurangan menjadi  terpenuhi kebutuhan kesejahteraannya,  baik itu sejahtera lahiriyah maupun batiniahnya. Hijrah dari ketidak berdayaan menjadi berdaya, baik secara ekonomi maupun berdaya dalam kiprah dan akses eksistensi sosial kemasyarakatannya, Hijrah dari tidak tahu menjadi tahu dan memahami tentang sesuatu dan banyak hal.

Perubahan artinya bergerak Hijrah dari harapan dan angan menjadi cita cita yang harus diwujudkan. Perubahan adalah keniscayaan yang hakiki.

Dalam korelasi menyongsong pelenggaraan Pemilukada Kota Probolinggo yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 29 Agustus 2013, Perubahan adalah momentum untuk Hijrah dari kondisi statis menjadi dinamis. Masyarakat Kota Probolinggo yang punya Hak Pilih tentu boleh menggunakan Haknya untuk Hijrah menuju pilihannya masing masing yang diharapkan dapat membawa perubahan atau hijrah menuju kehidupan yang lebih baik.

Beraktifitas "Bakti Sosial" adalah salah satu manifestasi perubahan atau hijrah sosial dan spiritual dari fokus memikirkan urusan personal menjadi memikirkan orang lain untuk dapat hijrah dari keadaan sebelumnya menuju keadaan baru yang bermanfaat sesuai kebutuhannya. Aksi khitanan masal misalnya adalah salah satu contoh kecil sebagai aplikasi memberi perubahan atau hijrah dari anak anak harapan bangsa yang belum khitan karena kebetulan mungkin belum mampu secara ekonomi untuk khitan menjadi dapat khitan walaupun  dengan melalui ikut khitanan masal.

Perubahan itu  semestinya menjadi Hijrah religi amar makruf nahi munkar ,berbakti membantu sesama anak  bangsa warga negara indonesia. Memberi akses peluang pekerjaan , memberi akses keberdayaan untuk maju dan berkembang, memberi keleluasaan untuk memilih dan menetukan cita cita dan harapan yang ingin dicapai.
Pada hakekatnya Perubahan itu memang Hijrah.

Sabtu, 05 Januari 2013

Pemilukada Kota Probolinggo

Menjelang regulasi demokrasi Pemilukada Kota Probolinggo yang rencana penyelenggaraannya akan dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2013 . Ternyata mayoritas masyarakat kota Probolinggo belum banyak yang mendengar atau mengetahui hal tersebut. Mungkin dikarenakan momentumnya yang masih sekitar 8 bulan kedepan, atau  mungkin memang karena belum dilakukan sosialisasi tentang hal tersebut oleh KPUD kota Probolinggo maupun oleh Pemerintah Kota Probolinggo.

Hal spesifik yang menarik adalah bahwa nanti pada tanggal 29 Agustus 2013 tersebut adalah bersamaan dengan penyelenggaraan Pemilihan Gubernur Jawa Timur.   khusus bagi warga masyarakat di Propbolinggo, nanti akan memilih atau mencoblos dua kali yakni memilih atau mencoblos untuk Calon Walikota Probolinggo dan juga memilih atau mencoblos untuk Calon Gubernur jawa Timur. Hal demikian juga akan terjadi pada masyarakat kota Kediri , Kota Mojokerto dan Kota Madiun yang pelaksanaan Pemilukadanya bersamaan dengan Pemilihan Gubernur Jawa Timur.

Diharapkan seluruh warga masyarakat Kota Probolinggo yang punya Hak Pilih nanti akan menggunakan Hak Pilihnya dan dianjurkan untuk tidak Golput. Karena partisipasi masyarakat untuk menggunakan Hak Pilihnya  akan sangat menentukan bagi kualitas pelaksanaan regulasi demokrasi khusunya dalam pelaksanaan Pemilukada di Kota Probolinggo.